MahesaMediaCenter, Jepara – Komandan Koramil Batealit, Kapten Chb Purwanto bersama jajaran Forkompimcam ikut menghadiri kegiatan Musyawarah Desa (Musdes), dalam pembahasan perdes untuk “Wisata Alam” di Desa Sumosari kecamatan Batealit kabupaten Jepara.
Kegiatan tersebut dimulai pukul : 09.00 WIB sampai dengan pukul: 12.00 WIB, yang dilangsungkan di Balai Desa Somosari, RT 06 RW 01. Kamis, (14/7/2022).
Hadir dalam kegiatan itu diantaranya; Camat Batealit Mustaqiem, Danramil 03/Batealit Kapten Chb Purwanto, Kapolsek, AKP Teguh, Babinsa Serma Zaenal Arifin, Bhabinkamtibmas, Brigadir Afiudi, Pengurus Wisata Jepara, Agus., Waka Perhutani Bagas, Ketua Pokdarwis Desa Sholikin, Petinggi Somosari, Ahmad Sidiq, Perangkat Desa, Toga, Tomas dan semua ketua RT Desa Somosari.
Dalam sambutannya Ketua Wisata Jepara Agus mengatakan, mohon maaf sebelumnya dan saya heran pada masyarakat Desa Somosari yg memiliki banyak tempat wisata tetapi tidak bersyukur sehingga tidak berjalan dengan baik.
Berdasarkan pada waktu pengajuan pembagunan tempat wisata tidak ada perijinan yang jelas, dan diharapkan agar kedepannya pemdes Sumosari bisa memaksimalkan lagi potensi yang ada di Desa, ucapnya Agus.
Sedangkan sambutan dari Forkompimcam yang diwakili oleh Camat, Beliau mengharapkan agar masyarakat desa Somosari bisa menyelesaikan wisata yang ada saat ini dengan baik, bila hal itu ingin terwujud maka masyarakat diharapkan agar sadar wisata, sehingga kedepannya bisa terwujud menjadi desa wisata. Kuncinya harus guyup rukun dan masyarakatnya juga harus memiliki SDM yang mumpuni tentang wisata, mau tidak mau itu menjadi prioritas untuk memajukan tempat wisata.
Wisata di desa Somosari harus jelas dalam hal perijinan sehingga akan legal dan pengunjung pun merasa nyaman, tidak hanya itu desa tidak bisa menarik restribusi tanpa karcis yg sah, maka itu harus dilengkapi dengan aturan yg jelas, pungkasnya.
Kemudian menurut Waka Perhutani, Bagas, menyampaikan kalau dari Perhutani sudah mengeluarkan ijin perluasan 9 hektar untuk tempat wisata taman buah bukan tempat yang lain.
Bila desa Somosari akan mengelola dibawah Bumdes maka harus ada batas batas dengan pengelola yang lain sehingga tidak tumpang tindih.
Dan perhutani akan welcome apabila desa akan bekerjasama dalam hal wisata, ucapnya Bagas.
Lebih lanjut ia menambahkan, dengan giat tersebut desa akan melengkapi aturan dalam pengelolaan wisata bekerjasama dengan perhutani, jika selama kegiatan berjalan dengan tertib lancar dan aman, tutupnya.
(Yusron)