MahesaMediaCenter, NTT – Perhimpunan Mahasiswa Asal Nagekeo / Permasna Kupang merupakan sebuah organisasi mahasiswa yang berada di kota kupang dengan menghimpun semua mahasiswa asal Nagekeo yg menempuh pendidikan di kota Kupang dan sekitarnya.
Tujuan perhimpunan ini di bentuk salah satunya menghimpun mahasiswa asal kabupaten Nagekeo yang berada di kota kupang dan sekitarnya yang salah satunya untuk menyumbangkan gagasan turut serta dalam mendukung proses pembangunan kabupaten Nagekeo.
Dalam mengimplementasikan visi dan misi organisasi maka badan pengurus Permasna Kupang periode 2021/2022 yang di nahkodai oleh Rikardus Mbusa selaku Ketua Umum, telah selesai menggelar kegiatan Kemasyarakatan “Permasna Tour”. sejak Minggu, (03/07/2022) sampai Sabtu, (09/07/2022).
Lokasi kegiatan di Kampung Pomadhdhu Mauwedu, masuk dalam wilayah administrasi kecamatan Keo Tengah, Desa Keli, Dusun tiga Kabupaten Nagekeo.
Ketua Umum Permasna Kupang bersama Pengurus serta kepanitiaan merumuskan beberapa persoalan serta kendala yang di alami oleh masyarakat setempat, yang di rangkum dalam sebuah rekomendasi, selanjutnya menurut Mbusa kepada media ini, menegaskan rekomendasi telah diserahkan langsung kepada Bupati, Wakil Bupati Sera Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo, tanggal 26 Juli 2022.
“Saya minta kepada pihak PEMDA Nagekeo untuk sesegera mungkin menindak lanjuti rekomendasi ini agar apa yang menjadi rintihan masyarakat sesegera mungkin di atasi oleh PEMDA Nagekeo, terlebih khusus Bpk Bupati yang sudah Disposisi rekomendasi kami dan juga Bapak Wakil Bupati yang sudah menerima rekomendasi kami dengan baik, dan kami akan terus memantau rekomendasi ini melalui masyarakat setempat maupun melalui PEMDA sendiri, Ujar Ketua Umum PERMASNA Kupang Rikardus Mbusa”.
Isi Rekomendasi :
1. Pariwisata:
kampung Pomadhedhu Mauwedu Dusun 3, Desa Keli, Kecamatan Keo Tengah memiliki potensi wisata alam yang sangat indah dan alami. Hamparan pasir putih dan diapiti oleh dua tanjung yang juga memiliki pemandangan yang sangat indah. Sebuah bukit yang berada di atas pasir putih tak kalah indah dengan bukit-bukit di luar sana untuk itu
Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo harus melihat dengan potensi yang ada dengan terus mengedukasi masyarakat setempat serta mendukung dalam pembanguna yang mampu untuk meningkatkan potensi yang ada. Dinas Pariwisata Nagekeo coba untuk meperhatikan dengan potensi yang luar biasa ini.
2. Infrastruktur:
* Jalan, Akses jalan saat ini menuju Pomadhedhu Mauwedu sangat memperhatikan. Ruas jalan dari Kotagana menuju kampung Boamau saat ini rabat betonnya sudah terkikis oleh air sehingga masyarakat yang mengaksesnya sangat tidak nyaman. Lanjut dari Boamau menuju kampung Mauwedu ruas jalanya sangat sempit sehingga sulit ketika kendaraan roda empat berpapasan di tengah jalan.
* Kapel, Sebagai bangsa yang Bertuhan maka perlu dan di wajibkan pemerintah memperhatikan rumah ibadat terlebih khusus bagi masyarakat kampung Pomadhedhu Mauwedu. Saat ini Tempat ibadat Masyarakat setempat sangat memperhatinkan.
Dengan itu kami PERMASNA Kupang bersama masyarakat kampung Pomadhedhu Mauwedu meminta kepada Bapak Ketua DPR, Bapak Bupati Nagekeo, Bapak Wakil Bupati Nagekeo, Camat Keo Tengah, dan Pihak Desa Keli, untuk berupaya memberikan kenyamanan saat berdoa di Rumah Ibadat dengan memberikan anggaran untuk merenovasi bangunan tersebut. Bangunan Kapela Pomadhedhu saat ini di bangun pada tanah yang belum ada status yang jelas (Belum memiliki sertifikat tanah) dengan ini kami PERMSNA Kupang harpakan pemerintah Nagekeo sesegera mungkin mengatasi hal tersebut.
* Bangunan SDN Pomadhedhu, Dalam membangun sumber daya manusia masyarakat Nagekeo, terutama generasi muda yang harus disiapkan sebagai penerus pemimpin Nagekeo kedepan. Untuk mencapai yang di maksut, maka Bapak Ketua DPRD Nagekeo, Bapak Bupati Nagekeo, Bapak Wakil Bupati Nagekeo,Bapak Camat Keo Tengah, dan Pihak Desa Keli untuk melihat bangunan SDN Pomadhedhu sebagai tempat adik-adik kita yang sangat memperihatinkan ini. Bangunan SDN Pomadhedhu saat ini.
di bangun pada tanah yang belum ada status yang jelas (Belum memiliki sertifikat tanah) dengan ini kami PERMSNA Kupang harpakan pemerintah Nagekeo sesegera mungkin mengatasi hal tersebut.
* Balai Posyandu, Bangunan Balai Posyiandu Pomadhedhu Mauwedu saat ini di bangun pada tanah yang belum ada status yang jelas (Belum memiliki sertifikat tanah) dengan ini kami PERMSNA Kupang harpakan pemerintah Nagekeo sesegera mungkin mengatasi hal tersebut.
3. Air Minum:
Sumber air minum untuk masyarakat Pomadhedhu Mauwedu saat ini sangat memperhatinkan. Bencana kali lalu mengakibatkan masyarakat setempat mengalami kesulitan yang serius dalam memenuhi kebutuhan air dalam keseharian. Selang yang digunakan saat ini sudah banyak yang bocor, sehingga air juga sulit untuk sampai di rumah/ kampung masyarakat setempat.
4. Kelautan, Perikanan, Pertanian dan peternakan:
Masyarakat Pomadhedhu Mauwedu memiliki matapencaharian ganda yakni Nelayan dan Pertanian. Masyarakat setempat sangat membutuhkan peralatan nelayan karena salah satu penunjang keberlangsungan hidup mereka sangat begantung pada laut. Dengan ini kami mewakili PERMASNA Kupang bersama masyarakat Pomadhedhu Mauwedu meminta kepada Pemda Nagekeo bisa untuk memenuhi apa yang menjadi rintihan masyarakat setempat. Sedangkan ekonomi/ hasil alam yang sangat dominan antara lain Pisang. Namun yang menjadi permsalahan Bumdes setempat belum aktif sehingga hasil alam yang sangat besar ini tidak di lihat sebagai peluang untuk berwirausaha. Dengan ini kami PERMASNA Kupang meminta pemda Nagekeo Yang membidangi hal tersebut bisa untuk mendampingi dan memudahkan akan apa yang menjadi usaha sesuai potensi yang mereka miliki.
5. Tenaga Pendidik: SDN Pomadhedhu
Sampai pada hari ini nasib guru di Sekolah Dasar tersebut masih menjadi sebuah persoalan. Tenaga pendidik SDN P omadhedhu meminta kepada Pemda Nagekeo melalui PERMASNA Kupang agar nasib mereka perlu diperhatikan.
6. Data Kependudukan:
Setelah PERMASNA Kupang menghadirkan Pemateri dari Dinas Catatan Sipil Nagekeo dan juga melakukan pendataan dari rumah ke rumah, banyak sekali keluhan dari masyarakat antara lain :
Banyak Kartu Keluarga yang masih butuh perubahan.
Banyak anggota keluarga yang belum memiliki akte Kelahiran.
Banyak anak yang belum memiliki Kartu Identitas Anak (KIA).
Diharpkan setelah meberikan materi, pihak Catatan Sipil sesegera mungkin untuk memberikan pelayanan.
Turut berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain masyakat setempat, Bupati Nagekeo, Wakil Bupati Nagekeo, DPRD provinsi Bpk Patrianus Lali Wolo, Dinas Catatan Sipil Nagekeo, Dinas PMD Nagekeo, Plan Nagekeo, Beberapa LSM serta Senior Alumni PERMASNA Kupang sebagai pemateri dan juga sebagai undangan. (RAS)