MahesaMediaCenter, Sidoarjo – sejumlah entitas komunitas pemuda dan aktivis mahasiswa di kabupaten sidoarjo, mendukung sepenuhnya dibuatnya rancangan peraturan daerah (RAPERDA) tentang penyandang disabilitas yang saat ini sedang bergulir di badan pembuatan peraturan daerah (BAPEMPERDA) DPRD kabupaten sidoarjo.
Usulan pembuatan RAPERDA tentang penyandang disabilitas di kabupaten sidoarjo sendiri sudah digaungkan oleh sejumlah aktivis organisasi penyandang disabilitas (OPD) dalam acara rapat dengar pendapat / hearing bersama anggota komisi-D DPRD dan pejabat dinas terkait dari DINKES, DINDIK, DP3AKB, DINSOS, dan DISNAKER sidoarjo pada bulan juni 2021.
Ketua asosiasi sineas film sidoarjo (ASFIS) Rehal Senoth, mendukung sepenuhnya langkah kawan-kawan difabel sidoarjo untuk segera memiliki kota yang inklusif yang diperkuat dengan adanya PERDA tentang penyandang disabilitas yang saat ini sedang bergulir di DPRD kabupaten sidoarjo, katanya kepada awak media dalam sebuah diskusi pada rabu/27/7/2022 di sebuah coffee shop di kawasan Jl. Monginsidi Sidoarjo.
Sebagai film maker, pria yang akrab disapa Rehal itu akan mengajak kawan-kawan sineas sidoarjo membuat sebuah kampanye kreatif (creative campaign) lewat industri kreatif film di sidoarjo.
“Senang sekali sore ini dapat berkumpul bersama kawan-kawan, ASFIS akan mensinergikan program yang sudah kita canangkan dengan rencana kepanitiaan dalam rangka menyongsong peringatan hari disabilitas internasional pada tanggal 3 desember 2022, jelas Rehal”.
Lebih lanjut Rehal menjelaskan, bahwa salah satu tujuan kampanye yang sedang digagas ini bertujuan untuk memberikan apresiasi sekaligus mengangkat karya original sineas sidoarjo di kanca nasional.
Senada, Pengurus Plasma Indonesia, Edo Martha juga berkomitmen mendukung gerakan dan kampanye kreatif kawan-kawan difabel sidoarjo bersama film maker kota udang untuk segera memiliki satu kota yang inklusif dan ramah penyandang disabilitas.
“Plasma Indonesia akan berusaha maksimal untuk mensukseskan kolaborasi yang baik ini, ucap Edo sapaan akrabnya”.
Edo juga merasa senang, pasalnya kampanye kreatif ini juga sejalan dengan visi dan tujuan Plasma Indonesia yang saat ini fokus bergerak di sektor pemberdayaan masyarakat, perempuan, disabilitas, perlindungan anak, pendidikan, kesehatan dan UMKM.
Sejurus, ketua sisi lain mahasiswa disabilitas (SILAM.ID) universitas muhammadiyah sidoarjo, Muhammad Sabil juga merasa senang dapat terlibat di dalam project tersebut bersama sineas sidoarjo, difabel dan NGO yang mempunyai kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
“kawan-kawan mahasiswa UMSIDA akan mengambil banyak peran sebagai volunteer. Sekaligus pengalaman ini akan kita jadikan bekal knowledge kita terkait disability awareness. Kampus kita juga sudah semakin inklusif, jadi teman-teman mahasiswa juga harus siap berinteraksi dengan mahasiswa penyandang disabilitas, jelas Sabil”.
Ketua LIRA Disability Care (LDC) Abdul Majid, merasa senang bahwa dukungan dari masyarakat sidoarjo terhadap usulan pembuatan PERDA tentang penyandang disabilitas semakin menggelinding seperti bola salju “snow ball”.
“Alhamdulillah suntikan dukungan dari film maker, NGO, aktivis kampus terus berdatangan. Kita kembalikan saja ke anggota dewan di DPRD kabupaten sidoarjo terkait nasib usulan PERDA disabilitas, ujar Majid yang juga sebagai inisiator dibuatnya RAPERDA tersebut”.
Terkait project apa yang akan dikerjakan bersama kawan-kawannya, Majid bungkam dan meminta media sedikit bersabar agar menjadi sebuah kejutan.
Sebelumnya, sejumlah komunitas film maker, NGO, Media, tenaga pendidik, dan mahasiswa di kabupaten sidoarjo menggelar pertemuan untuk membuat kampanye kreatif dalam rangka mendukung dibuatnya PERDA tentang disabilitas pada rabu/27/7/2022 di sebuah coffee shop di Jl. Monginsidi sidoarjo. Mereka bersepakat akan membuat satu event inklusif dan kreatif untuk menyongsong peringatan hari disabilitas internasional yang biasa diperingati setiap tanggal 3 desember. (Thoy)