Manager PLN Baso, Hasbullah Reaktif Merespon Ketika Rumah Pelanggan Hampir Ludes Terbakar Usai Pemasangan dan Perbaikan Instalasi

MediaSuaraMabes, Agam – Warga Pauh mengeluhkan pelayanan PLN, Termasuk reaktif dari Manaher PLN Baso ketika ditelpon, pasalnya Sejumlah rumah warga hampir ludes terbakar usai pemasangan dan perbaikan instalasi listrik dari rumah ke rumah yang berjumlah 11 titik yang bersumber dari tiang utama yang dilakukan petugas PLN terhadap pelanggan baru yang mengakibatkan sejumlah pelanggan mengalami ketakutan dan trauma mendalam di Jorong Pauh Nagari Pauh Kecamatan Kamang Magek kabupaten Agam pada Selasa (29 April 2025)

Menurut kesaksian pelanggan, pada selasa pagi sekitar pukul 08 : 32 WIB tercium bau hangus dan terdengar bunyi letusan setelah diperiksa ternyata kilometer listrik mengeluarkan percikan api dan asap di rumah milik pelanggan Saidi umar dan Mawardi serta warga lainnya.

Atas kejadian itu aliran listrik tidak berfungsi, pelanggan jadi panik dan ketakutan lalu melaporkan ke jorong dan petugas PLN oleh salah satu warga.

Selang beberapa waktu 2 petugas PLN datang mengecek sekaligus mencoba memperbaiki gangguan dan listrik hidup kembali dengan normal sekitar pukul 09:20 wib, tutur warga

Sekitar pukul 21:00 wib warga dikejutkan oleh suara mendesis diatas atap rumah, ternyata sejumlah kabel diatas atap rumah mengeluarkan api.

Yang lebih menakutkan lagi ternyata membakar meteran rumah pelanggan/warga Saidi Umar dan Mawardi

” Atas kejadian ini saya takut dan sangat trauma lalu berteriak minta tolong lalu datang menantu saya berusaha memadamkan api tersebut” tutur salah satu korban

Menurut menantu korban, api berusaha dipadamkan dengan peralatan seadanya namun tidak berhasil.

Karena api sulit dipadamkan lalu saya mencari akal walaupun itu beresiko dengan memutuskan kabel aliran listrik yang ada di rumah tetangga sebelah dan alhamdulillah berhasil ” tutur lelaki tersebut

Lelaki ini sempat berdebat dengan petugas PLN yang datang bahkan dengan manager PLN melalui telepon seluler karena melihat kondisi mertuanya yang sedang sakit harus alami kesedihan dan trauma disebabkan kejadian korsleting listrik

Hal mencengangkan berdasarkan data fakta dari survei dan investigasi di lapangan oleh TIm Jurnalis didapatkan sebanyak 11 Unit rumah pelanggan dipasang secara paralel

Kemudian sumber aliran listrik dari 11 pelanggan tersebut berasal dari satu tiang listrik.

Selanjutnya jarak dari tiang listrik menuju beberapa rumah pelanggan melebihi 50 meter, diduga kuat tidak proporsional.

” Kami menduga kebakaran terjadi karena jaringan paralel yang dipasang sudah melewati batas maksimum, yaitu 11 titik rumah, ” ucap salah satu menantu korban dengan kecewa

Warga lainpun membenarkan, sejak dipasangnya lampu di titik rumah baru yang ke 11 pada minggu lalu spaning lampu mengalami naik turun.

Sebenarnya Kamipun sudah mengingatkan petugas untuk tidak melakukan pemasangan terhadap rumah yang ke 11, namun petugas menyatakan masih aman, tukasnya.

Naas, seminggu usai pemasangan di titik 11 pada rumah baru terjadilah korsleting pada pukul 09: 00 wib selasa (29 April 2025) pada hari itu juga dilakukan perbaikan instalasi oleh petugas PLN.

Pelanggan menuturkan,Diluar dugaan, pada hari yang sama sekitar pukul 21:00 wib terjadi korsleting yang kedua kalinya yang diikuti kebakaran meteran.

Sejumlah warga termasuk kepala jorong geram atas ketidakprofesionalnya petugas PLN, karena masih memakai kabel yang sudah terbakar untuk dipasang kembali.

Jorong pauh pun terlihat reaktif dengan kejadian dan meminjam HP salah satu warga yang sedang berbicara dengan manager PLN,

pukul 23:00 sejumlah petugas PLN mendatangi TKP untuk mengganti serta memperbaiki instalasi dan berhasil menghidupkan 2 rumah, Sementara 9 rumah lainnya masih padam, karena tidak tersedia stok kabel.

Menurut warga, rencana perbaikan dilanjutkan besok hari selain kabel hanya cukup 2 rumah juga mengingat cuaca tidak memungkinkan

Data yang dihimpun Tim MSM sekitar 27 rumah pelanggan mengalami padam dan rusak jaringan listriknya

Sementara dari pihak PLN sendiri ketika dikonfirmasi menyatakan kesediaanya menurunkan personel memperbaiki kerusakan instalasi tersebut.

Berbagai analisa dan spekasi dari wargapun muncul akibat terjadinya Kebakaran setelah pemasangan instalasi listrik.

Sejumlah warga menduga pemasangan instalasi listrik tidak mengikuti standar keselamatan seperti penggunaan material yang tidak sesuai, bisa jadi sambungan kabel yang tidak benar dan longgar, atau penempatan komponen yang tidak aman.

Sebagian menyangka Kualitas Material tidak berkualitas atau tidak memiliki sertifikasi standar rentan terhadap panas berlebih dan korsleting.

Ada juga yang menyatakan, Kelebihan Beban Listrik (Overload) karena melebihi 7 titik rumah sehingga menyebabkan panas berlebih dan memicu kebakaran.

Mery Tan, Wakil Ketua Timur Indonesia Bersatu )TIB) yang berpengalaman terhadap Perlindungan Konsumen merasa sedih dan prihatin meminta masyarakat bersabar serta PLN tidak reaktif merespon masyarakat untuk menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.

Merry Tan menduga dan menurut berbagai literatur meskipun instalasi baru dipasang tidak menjadi jaminan terbebas dari kerusakan sehingga perlu kejelian tuturnya

Kerusakan bisa terjadi saat pemasangan, atau mungkin ada cacat pada material yang tidak terlihat dengan kasat mata.

Mery Tan menduga, terburu-buru saat pemasangan, seperti kabel yang terjepit atau isolasi yang rusak dan tidak sempurna tanpa disadari, dapat memicu kebakaran seperti di Pauh

Rismawati, Ketua Lami Sumbar angkat bicara mengenai penyebab pasti kebakaran, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut oleh pihak yang memiliki Otoritas seperti ahli forensik listrik, kita tidak boleh berspekulasi dan. menyimpulkan secara dini, dan meminta manager merespon masyarakat sesuai pedoman kerja.

sejumlah tokoh berharap dengan kejadian ini sangat penting untuk pembelajaran dalam mencegah kejadian serupa di masa depan sehingga tidak menimbulkan korban harta bahkan jiwa.

(FK/MY/MN)

Related posts