Mahasiswa Diajak Kuatkan Wawasan Kebangsaan, Cegah Radikalisme Sejak Dini

banner 468x60

MediaSuaraMabes, Pontianak – Generasi muda dinilai sebagai kelompok paling rentan disusupi paham intoleransi dan radikalisme. Melihat ancaman yang terus berkembang, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Pontianak menggelar dialog interaktif pada Kamis, (15/5/2025). Dengan mengangkat tema pencegahan paham intoleran dan radikalisme di kalangan mahasiswa dan pemuda.

Kegiatan yang melibatkan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Pontianak serta perwakilan BEM se-Kalbar. Serta menghadirkan dua narasumber utama: Didi Darmadi, Kepala Bidang Pengkajian dan Penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar, serta Paskaria Ema, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalbar.

Menurut Didi Darmadi, penyebaran paham intoleran dan radikal hingga kini masih marak dan menjadikan kampus sebagai salah satu target utama. Mahasiswa, katanya, memiliki kapasitas intelektual dan daya pengaruh yang besar, sehingga sangat mungkin dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu.

“Lingkungan kampus menjadi sasaran karena mahasiswa mampu membangun basis dukungan, memiliki keterampilan khusus, dan berada dalam fase pencarian jati diri. Jika tidak dibentengi dengan pemahaman kebangsaan, mereka bisa mudah terpapar,” tegas Didi.

Ia menambahkan penyebaran paham ini tidak hanya melalui forum keagamaan, tetapi juga lewat media sosial. Pemahaman keagamaan yang dangkal dan minimnya literasi digital membuat mahasiswa semakin rentan terhadap narasi yang menyesatkan. Karena itu, dialog-dialog kebangsaan dinilai penting untuk memperkuat pertahanan ideologis generasi muda.

“Kalau kampus bisa menciptakan generasi yang cinta tanah air dan memiliki pemahaman kebangsaan yang kuat, maka penyebaran paham radikalisme bisa diminimalisir,” kata Didi.

Sekretaris Kesbangpol Provinsi Kalbar, Paskaria Ema, menegaskan bahwa semua lini masyarakat berpotensi disusupi paham intoleran dan radikal. Namun ia menekankan bahwa generasi muda adalah kelompok yang paling strategis untuk dibekali wawasan kebangsaan sejak dini.

“Kesbangpol terus melakukan penguatan wawasan kebangsaan mulai dari tingkat SMA. Kami mengapresiasi langkah Universitas Muhammadiyah Pontianak yang aktif mendorong kesadaran ini di level mahasiswa,” ujar Paskaria.

Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Pontianak, Muhammad Sher Khan, menyatakan kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi dan pemahaman mendalam tentang pentingnya menangkal paham radikalisme dan intoleransi di kalangan generasi muda.

“Pemuda harus memahami pentingnya menjaga persatuan dan toleransi antarumat beragama. Harapannya, nilai-nilai itu bisa diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.

Dengan intensitas dialog seperti ini, para pihak berharap kampus tidak hanya jadi ruang belajar akademik, tetapi juga benteng pertahanan ideologis bangsa. Sebab, mencegah lebih baik daripada membiarkan generasi muda kehilangan arah dan menjadi alat kepentingan kelompok radikal. (Sasuka)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *