Rumah Hantu Bernama Kantor BNN: Harapan yang Gagal di Indragiri Hilir

MediaSuaraMabes, Kab. Indragiri Hilir Tembilahan – Sebuah bangunan megah tampak berdiri di sudut Kota Tembilahan, tepatnya di wilayah Sei Beringin, Parit 18, Kabupaten Indragiri Hilir. Namun alih-alih menjadi pusat aktivitas pemberantasan narkoba, bangunan yang diperuntukkan sebagai kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut justru menjadi pemandangan ironi. Bertahun-tahun setelah rampung dibangun dengan anggaran negara, kantor ini tidak pernah difungsikan dan kini dibiarkan terbengkalai.

Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi bangunan sudah mulai rusak. Tembok yang retak, kaca jendela pecah, hingga halaman yang dipenuhi semak belukar membuat bangunan ini lebih menyerupai rumah kosong tak berpenghuni ketimbang kantor penegakan hukum.

Padahal, keberadaan kantor BNN di Tembilahan sangat strategis. Indragiri Hilir merupakan wilayah yang rawan terhadap peredaran narkoba, mengingat posisinya yang berbatasan langsung dengan jalur pelayaran antardaerah dan bahkan antarpulau. Di tengah kebutuhan pengawasan yang semakin meningkat, ketidaktergunaan fasilitas ini justru menimbulkan tanda tanya besar.

“Ini menyakitkan bagi kami sebagai warga. Pemerintah seperti tidak serius dalam upaya pemberantasan narkoba. Kalau memang tidak digunakan, lebih baik dijelaskan kepada publik atau dialihfungsikan agar tidak mubazir,” tegas Sahrul, salah satu tokoh pemuda di Tembilahan.

Senada dengan itu, aktivis antinarkoba pun turut menyuarakan kekecewaannya. Mereka menilai bahwa pembiaran ini mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah dalam memanfaatkan aset negara secara efektif dan efisien.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak BNN Provinsi Riau maupun Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir mengenai status dan rencana penggunaan bangunan tersebut.

Lantas, sampai kapan kantor BNN di Tembilahan akan terus dibiarkan mati suri? Apakah pemerintah akan terus membiarkan fasilitas yang dibangun dengan dana rakyat ini menjadi monumen pemborosan? Masyarakat kini menanti langkah konkret dari pemerintah demi menjawab pertanyaan tersebut.

Dum 0791

Related posts