MediaSuaraMabes, KBB – Di tengah sorotan publik terhadap kinerja birokrasi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ketua BOOMS (Barisan Ormas, OKP, Mahasiswa, dan LSM) Bandung Barat, Didin Suhendar, menyoroti rencana aksi demonstrasi yang digagas oleh Aliansi Rakyat Bersatu (ARB). Aksi tersebut bertujuan untuk mendesak pencopotan Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Ade Zakir.
Menurut Didin, langkah yang akan diambil ARB merupakan bentuk kegelisahan masyarakat atas lemahnya komunikasi pemerintahan, khususnya di lingkungan Sekretariat Daerah. Ia menyebut bahwa wajar jika masyarakat merasa perlu menyampaikan aspirasi melalui aksi.
“Sekda itu posisinya strategis. Tapi dalam kenyataannya, masyarakat makin susah berkomunikasi dengan pemerintah. Banyak tokoh, aktivis, bahkan organisasi masyarakat yang mengeluh. Mereka ingin bertemu dan berdiskusi, tapi seperti tak diberi ruang,” ujar Didin saat ditemui di Bandung Barat, Kamis (12/6).
Gerakan ARB, menurut Didin, mencerminkan keresahan publik terhadap pelayanan pemerintah yang dianggap menyekat diri dari rakyat. Ia menekankan bahwa komunikasi yang terbuka dan responsif seharusnya menjadi fondasi utama dalam melayani masyarakat.
“Masalahnya bukan hanya di komunikasi, tapi juga di kepekaan. Ketika masyarakat resah dan butuh solusi, pemimpin harus hadir dan mendengar,” tegasnya.
Didin juga menilai bahwa Sekda Ade Zakir perlu lebih tanggap terhadap situasi yang berkembang. Banyaknya persoalan yang muncul di tengah masyarakat semestinya menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk segera berbenah.
“Kalau masalah seperti ini terus dibiarkan, bukan hanya masyarakat yang makin kecewa. Legitimasi pemerintah juga akan runtuh perlahan-lahan,” katanya.
Ia berharap, rencana aksi ARB dapat menjadi refleksi penting bagi pemerintah daerah agar kembali membuka ruang komunikasi dan konsolidasi dengan masyarakat.
