Pencari Keong Dikejutkan oleh Jatuhnya Loler SUTT di Kavling Gapura RT 03 RW 05 Desa Setiamulya

banner 468x60

MediaSuaraMabes, Tarumajaya — Seorang warga yang sedang mencari keong di sekitar area Kavling Gapura, Desa Setiamulya, Kecamatan Tarumajaya, dikejutkan oleh peristiwa jatuhnya loler Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), pada Senin siang (24-11-2025).

Menurut keterangan warga sekitar, loler tersebut tiba-tiba terlepas dan jatuh ke area tanah kosong yang berada tidak jauh dari jalur aktivitas warga. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka.

Salah seorang saksi menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi diduga akibat kurangnya pengawasan dan pengecekan teknis dari pihak terkait.

“Biasanya ada yang kontrol, tapi belakangan ini seperti tidak ada pemeriksaan rutin. Tiba-tiba saja jatuh, untung lagi tidak ada orang lewat,” ujar salah satu warga yang mengetahui kejadian tersebut.

Warga menduga bahwa pihak PT Bukaka, selaku pelaksana pembangunan jaringan SUTT di wilayah tersebut, tidak melakukan kontrol berkala sehingga menyebabkan potensi bahaya bagi masyarakat sekitar.

Warga berharap kejadian ini menjadi perhatian serius agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kami minta pihak terkait segera melakukan pengecekan dan memastikan keamanan instalasi yang ada. Jangan sampai nanti ada korban,” tambah warga lainnya.

Salah satu saksi, Pak Sabar, yang saat itu sedang mencari keong tidak jauh dari lokasi, menyebut jaraknya hanya sekitar 10 meter dari titik jatuhnya peralatan tersebut.

Menurut keterangan warga, loler yang diperkirakan memiliki berat mencapai 120 kilogram itu tiba-tiba terlepas dan jatuh ke tanah, hingga menimbulkan dentuman keras yang terdengar di sekitar lokasi.

“Saya kaget sekali, jarak saya hanya sepuluh meter. Suaranya sangat keras seperti benda besar jatuh,” ujar Pak Sabar yang berada di lokasi kejadian.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut. Namun warga mengaku semakin khawatir karena lokasi jatuhnya loler berada di area aktivitas masyarakat, termasuk pencari keong dan pejalan kaki.

Insiden ini memunculkan kembali pertanyaan besar mengenai pengawasan dan pengecekan rutin dari pihak PT Bukaka selaku pelaksana proyek jaringan SUTT di wilayah tersebut. Sejumlah warga menilai kejadian ini menunjukkan lemahnya kontrol dan pengamanan alat.

“Ini sudah sangat membahayakan warga. Kalau tidak ada pengecekan dan pengawasan, bisa-bisa next time ada korban,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga kavling gapura RT 03 RW 05 Desa Setiamulya, Kecamatan Tarumajaya, menyampaikan aspirasi terkait keberadaan jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang saat ini berada dekat dengan pemukiman warga. Mereka berharap jalur tersebut dapat dipindahkan kembali ke titik awal yang dianggap lebih aman dan jauh dari aktivitas masyarakat.

Permintaan tersebut muncul setelah beberapa insiden yang terjadi di sekitar pembangunan SUTT, termasuk jatuhnya loler kabel SUTT yang putus menimpah rumah warga beberapa waktu lalu yang sempat menghebohkan warga setempat.

Salah satu warga menyampaikan bahwa keberadaan jalur SUTT terlalu berdekatan dengan area tinggal dan aktivitas masyarakat, sehingga menimbulkan rasa khawatir terhadap keselamatan.

“Kami hanya ingin keselamatan. Warga masih trauma setelah kejadian kemarin, jadi kami berharap jalurnya dikembalikan ke titik awal yang lebih jauh dari pemukiman,” ujar salah satu warga.

Warga juga menilai bahwa jalur SUTT yang baru tidak melalui proses musyawarah dengan masyarakat secara langsung sehingga banyak yang tidak mengetahui perubahan rencana tersebut.

“Perubahan jalur ini tidak pernah dibahas terbuka dengan warga. Tiba-tiba sudah ada pemasangan. Kami ingin suara kami didengar, karena kami yang tinggal di sini,” tambah warga lainnya.

Masyarakat berharap pihak pemerintah daerah maupun perusahaan terkait dapat mempertimbangkan kembali penempatan jalur tersebut demi keselamatan dan kenyamanan warga.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Bukaka maupun dinas terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai insiden tersebut. Lokasi masih diamankan oleh warga setempat untuk menghindari aktivitas yang berpotensi membahayakan.

(Aan Hermawan)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *