AKBP Achmad Gusti Hartono Seorang LEADERSHIP yang Islami: Polres Musi Rawas Lakukan Pemotongan Qurban Sebanyak 21 Ekor

banner 468x60

MahesaMediaCenter, Musi Rawas – Sama halnya dengan masyarakat padaumumnya di hari raya Idul Adha 1443 Hijriah, Polres Mura juga melaksanakan Qurban, di Mapolres Mura, sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu (10/7/2022).

Sedikitnya ada 21 hewan ternak terdiri 14 sapi dan 7 kambing. 14 sapi yang diqurbankan atas nama, AKBP Achmad Gusti Hartono, Kompol Edwartu, AKP Dedi Rahmat Hidayat, AKP Budi Harto, AKP Herman Junaidi, Ipda Nur Hendra, Adc Kapolres, Amir Hamzah Sekwan DPRD Mura, PT AKL, PT Juanda, PT Lonsum, PT Medco, Kelompok I dan Kelompok III.

Lalu, 7 kambing atas nama, AKP Amirudin dua sapi, AKP Heri Hurairoh, Ipda Marliansyah, Aipda Budi Hartanto, Bripda Rusandi, Zul Amru Matondang dari, PT CLBB

Polres Mura menggelar qurban hewan ternak mengusung tema,” Dengan Berqurban Kita Tingkatkan Rasa Ketaqwaan Kita Kepada Allah SWT,”.

Dalam pelaksanaan qurban tersebut dihadiri langsung, Kapolres Mura, AKBP Achmad Gusti Hartono didampingi Ketua Bhayangkara Cabang Mura, Ny Irene Gusti Hartono, Kabag Ops, Kompol Polin E.A Pakpahan, Kasat Reskrim, AKP Dedi Rahmat Hidayat, Kasat Narkoba, Herman Junaidi, AKP Kasat Lantas, AKP Budi Harto, Kasat Intelkam, AKP Amirudin, serta para personel Polres Mura.

“Syukur, Alhamdulillah, bahwa saya beserta personel Polres Mura melaksanakan kurban,” kata Kapolres Mura, AKBP Achmad Gusti Hartono didampingi Ketua Bhayangkara Cabang Mura, Ny Irene Gusti Hartono.

Kapolres menjelaskan, dihari, Minggu (10/7/2022), yang ceria dan penuh berkah ini kita sama-sama merayakan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah, beberapa dari kita menyebut hari raya qurban, juga ada yg menyebut hari raya haji, karena bertepatan dengan ibadah haji di Mekkah.

“Namun hari raya Idul Adha lebih lekat kepada hari raya qurban, karena perintah shalat dan berqurban tersebut tertulis di dalam Alquran surat Al Kautsar, sebagaimana artinya: “Sesungguhnya kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah.” (QS Al-Kautsar (108):1-2),” jelas Kapolres.

Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan, berqurban adalah kebutuhan. Sebagaimana yang sering saya sampaikan, qurban adalah sunnah bagi yang mampu.

Menurut saya, mampu disini adalah suatu keadaan fisiliogis dan psikologis agar rela menyisihkan rezekinya untuk memenuhi kebutuhan orang lain, mengikuti syariat Islam.

Secara ilmu pengetahuan sosial juga kita mengenal yang disebut teori Kebutuhan dari Maslow. Secara mendasar manusia memiliki tingkat kebutuhan yaitu, kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri.

“Manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, salah satunya adalah dapat memenuhi atau mencukupi kebutuhan orang lain. Sebagaimana Hadis yang diriwayatkan Al-Tabrani, yang artinya:, “Sebaik-baik Manusia Adalah yang Bermanfaat bagi Manusia yang Lain.” ucap suami Ny Irene Gusti Hartono ini.

Kapolres juga memaparkan, dimanakah letak qurban dalam teori kebutuhan? “Maslow meyakini bahwa pemenuhan kebutuhan berkaitan dengan kebahagiaan, apabila manusia telah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut maka manusia dapat merasakan kebahagiaan. Qurban berada dipuncak kebutuhan tersebut yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Qurban adalah aktualisasi diri seorang muslim, qurban adalah lambang ketaatan juga kesabaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, qurban adalah amal sedekah terbaik pada hari raya Idul Adha, qurban adalah bukti keikhlasan kita untuk dapat bermanfaat bagi orang lain.

Saat kita berkurban (pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri), maka manfaatnya terjadi chain effect pada pemenuhan kebutuhan lainnya yaitu terpenuhinya kebutuhan penghargaan dengan didapatnya penghargaan secara agama dan sosial kepada yang berqurban.

Terpenuhinya kebutuhan kasih sayang yaitu dengan berqurban kita dapat menunjukkan kasih sayang kita kepada sesama muslim ataupun yang berhak menerima daging qurban, juga menunjukkan kasih sayang kita kepada keluarga kita, orang tua kita, bahkan orang-orang yang kita sayangi dengan berkurban atas nama mereka, kasih sayang ini kita teladani dari Nabi Muhammad SAW yang berqurban untuk keluarga Nabi dan ummatnya.

Dengan terjadinya kasih sayang antar sesama, maka terpenuhilah kebutuhan keamanan karena dengan kasih sayang bebaslah masyarakat kita dari ancaman kekerasan dan keselamatan.

Dan yang terakhir terpenuhinya kebutuhan dasar fisiologis yaitu di antaranya terpenuhinya kebutuhan makan bagi yang berkurban dan yang mendapat daging kurban. Dengan terpenuhinya semua syarat kebutuhan dasar dari Teori Maslow dengan berkurban, maka kurban bukan lagi sekedar memenuhi kebutuhan tetapi juga jalan mencapai kebahagiaan. Di dalam sunnah ada kejayaan, pada syariat terdapat kebahagiaan.

“Sekali lagi selamat hari raya Idul Adha, dengan berqurban, semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya, dengan meneladani ketaatan, dan kesabaran pada pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail juga pada kasih sayang Rasullullah Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya,” tutupnya (HABIB)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *