MahesaMediaCenter, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya memiliki ketua umum baru secara definitif. Hal ini karena Ketum MUI sebelumnya, KH Miftachul Akhyar, mengundurkan diri. Kiai Miftah mundur karena terpilih sebagai Rais Aam PBNU.
Ketum MUI saat ini hingga 2025 mendatang yang ditetapkan dalam Rapat Paripurna MUI adalah KH Anwar Iskandar. Kiai Anwar merupakan Wakil Rais Aam PBNU.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) di bawah kepemimpinan baru dapat bergerak melaju menjalankan perannya dengan cepat bak kereta cepat.
“Diharapkan dengan sudah terbentuknya ini (kepemimpinan baru), jalannya MUI sekarang lebih cepat. Saya ibaratkan jalannya itu ‘Whoosh’ gitu, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung,” kata KH Ma’ruf Amin usai memimpin Rapat Paripurna MUI, di Jakarta, Jumat (17/11/2023).
Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu mengatakan, pada hari ini (Jumat, red) MUI mengadakan Rapat Paripurna untuk menetapkan Ketua Umum baru, yakni KH Anwar Iskandar menggantikan KH Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri.
“Setelah dilakukan proses yang cukup panjang sesuai dengan aturan yang berlaku maka dipilih atau sebagai pengganti Kiai Miftachul Akhyar, yaitu Kiai Anwar Iskandar. Sekarang melalui Penetapan Sidang Paripurna Kiai Anwar Iskandar sah menjadi Ketua Umum MUI yang baru,” jelasnya.
Dia mengatakan pengesahan kepemimpinan baru MUI sangat penting karena MUI memiliki banyak pekerjaan di berbagai bidang.
Dia berharap MUI ke depan tidak hanya mengurus masalah keumatan dan kebangsaan tetapi juga masalah lain di tingkat global, seperti persoalan Palestina.
“Termasuk masalah Palestina yang sekarang MUI terus mengambil peran, bertahun-tahun lamanya memperjuangkan itu membantu membangun rumah sakit, (menyalurkan) bantuan-bantuan di Palestina termasuk sekarang terus menghimpun rapat-rapat besar ya, demo-demo besar juga dalam rangka mendukung (Palestina),” tutupnya.
(WJ)