MahesaMediaCenter, Kapuas – Diduga Kepala desa Timpah menyalahgunakan anggaran dana desa, Yang di kucurkan dari Pemerintahan pusat. Pada hari senin, 22 juli 2024, Team Investigasi dan awak Media, berkunjung ke balai desa : Timpah, Kec. Timpah, Kab. Kapuas Kalteng.
Ternyata tidak seperti desa desa yang lainnya, Team Investigasi yang turun beserta awak media bertujuan mengklarifikasi tentang temuan dan laporan warga masyarakat setempat, merasa kecewa karena di balai desa tersebut tidak ada yang bisa menunjukkan : Data anggaran / Alokasi dana bantuan dari Pemerintah Pusat thn 2023 / 2024.
Di saat team mendatangi kantor kepala desa tersebut, kepala desa tidak ada di tempat, yang ada Sekdes berinisial : BxxxA, dan para staf admin, setelah team menanyakan tentang data Rab Sekdes tersebut tidak bisa menunjukan data dan fakta alokasi dana tersebut, dengan alasan data-data ketinggalan di tas tidak di bawa, yang sangat aneh juga setelah team menanyakan : kepada Sekdes dan staf yang ada, mereka tidak tahu menahu tentang data / anggaran alokasi dana desa tersebut.
Yang sangat miris : di balai desa tersebut tidak ada file yang tersimpan oleh para admin. Yang semestinya dana bantuan pemerintah pusat tersebut harus ada data rincian yang tersimpan di para admin serta bersifat transparan dan terbuka untuk di ketahui oleh Publik.
Tetapi di sini malah sebaliknya, sampe Team dan awak media : Berkunjung yang kedua kalinya, tidak mendapatkan keterangan dan data dari para petugas di balai desa tersebut, hari kedua kami team berkunjung dengan harapan bisa bertemu langsung dengan kepala desa, namun tetap kepala desa tidak ada di tempat, padahal kami team dalam kunjungan yang pertama sudah berpesan kepada para perangkat desa tersebut, untuk datang kembali dan harapan bisa bertatap muka dengan kepala desa, guna mendapatkan jawaban serta klarifikasi tentang temuan-temuan di lapangan dan keluhan keluhan yang ada di masyarakat setempat.
Team tidak patah semangat untuk mendapatkan jawaban dari seorang Kepala desa, karena di hari kedua team dapat informasi : Bahwa data data dan Rincian ada satu pintu di kepala desa. Di hari ketiga team berkunjung kembali ke balai desa, namun apa yang terjadi lagi lagi kepala desa tidak ada di tempat alasannya ada rapat dan lain sebagainya.
Akhirnya team pun hanya bisa berbincang bincang dengan para staf, dan team pun tidak buang buang waktu lalu pamit untuk kunjungan ke desa yang lain. 10 menit kemudian di saat team sedang berkunjung di desa tetangga tiba tiba kepala desa Timpah yang berinisial : Rxxi, menelepon kami, di saat telpon kami terima sedang bicara sepatah dua patah kata, telpon langsung di matikan.
Sedangkan kami belum sempat menjawab, Alangkah terkejutnya kami, seorang Pejabat sedang bicara dengan saya selaku ketua team investigasi yang bertujuan baik malah dapat perlakuan serta jawaban dari kepala desa seperti itu, sepertinya kami tidak di hargai, kami pun semakin bertanya tanya, ada apa ini, seolah olah kedatangan kami ini, kepala desa menjadi risih, padahal jika mereka itu trasparan kepada kami selesai pada saat kunjungan ke dua kalinya.
Pertanyaannya : apakah pantas seorang Pejabat sedang bicara dengan kami sebagai tamu, belum kami jawab langsung di matikan, ada apakah di benak Pejabat desa ini, apakah pantas etika serta norma ketimuran seorang Pejabat yang notabenenya adalah Pelayan masyarakat, menghadapi tamu seperti ini.
Sungguh sangat memprihatinkan dan kami Team beserta awak mediapun merasa tersinggung dan kecewa. Dan kamipun sudah kecewa tidak mendapatkan data untuk mencocokkan temuan di masyarakat, team akan meneruskan menaikkan berita secara Nasional serta melaporkan ke Instansi serta strutural tingat selanjutnya/ pusat Pemerintahan yang lebih berwenang.
(L. SUPRIYANTO. SE)