MediaSuaraMabes, Agam – Pemerintahan Nagari Gadut, Tokoh dan elemen masyarakat bersyukur pada tuhan dan mengucapkan terimakasih kasih kepada pemilik lahan karena dengan suka rela mewakafkan tanahnya untuk pembangunan jalan tembus sepanjang 260 meter yang menghubungkan 2 jorong yang ada di Nagari Gadut yang selama lebih dari setengah abad terkatung-katung akhirnya terealisasi dengan diletakkan batu pertama yang diikuti pemasangan patok bambu yang dimulai
di Jorong Kambing Tujuh pada Minggu, (11 Mei 2025).
“Bersyukur kepada Allah dan bererimakasih tidak terhingga kepada seluruh pemilik tanah, dalam hal ini; Nyiak Datuk Rajo Pangulu, Nyiak Datuk Nan Gadang, Datuk Tan Mangedan, Datuk Muncak termasuk keluarga besar beliau yang telah bermurah hati mewakafkan tanah untuk jalan, termasuk seluruh elemen masyarakat semoga menjadi amal ibadah disisi Allah ” tutur Ketua KAN, Datuk Rajo Sikampung
Menurut Datuk Rajo Sikampung pembangunan jalan ini amat sangat ditunggu sejak dirinya masih muda untuk mempermudah berbagai kegiatan.
” Mayoritas warga Jorong Kambing Tujuh mengikuti kegiatan belajar di MDA, MDTA, , sekolah TK maupun SD yang ada di jorong Tiga Kampuang termasuk aktifitas lainnya…” ucapnya penuh prihatin
Ketua KAN juga berikan apresiasi kepada wali nagari Gadut yang telah melakukan langkah nyata dan luar biasa termasuk menfasilitasi berbagai hal untuk memenuhi keinginan warganya
Ketua Bamus, GA. Datuk Pangulu Sati dalam kesempatan yang sama berterima kasih kepada pemilik lahan atas ketulusan dan keikhlasan dalam mewakafkan tanah untuk mempermudah aktivitas warga.
” Berterima kasih kepada wali nagari mendukung penuh kegiatan ini dengan mengalokasikan dana Rp. 200 ratus juta demikian juga halnya masyarakat mau bergotong royong penuh kesadaran” tutur Ketua Bamus
pihak pemerintahan propinsi juga mendukung percepatan pembangunan dengan mendorong pembuatan proposal mendapatkan dana CSR dari perusahaan seperti PT. Semen maupun BUMN yang ada di provinsi dan kabupaten.
“Sesungguhnya rencana pembangunan jalan untuk dilalui kepentingan umum sudah diusahakan oleh Kepala Desa pada zaman itu namun belum membuahkan hasil baru setelah lebih dari setengah abad bisa membuahkan hasil” ungkap Edison, Wali Nagari Gadut sambil mendampingi warga yang Goro
Edison menambahkan, dalam pembebasan tanah melalui berbagai ikhtiar dan pendekatan terhadap seluruh tokoh seperti Ninik mamak, alim ulama,cerdik pandai, bunda kandung, pemuda, dan elemen lain.
” Tentu saja kita membangun kebersamaan dengan melibatkan seluruh elemen dan potensi yang ada melalui hubungan emosional dari hati ke hati” tutur Edison
Edison merasa bangga terhadap warganya, tanpa disuruh, dipanggil, apalagi diupah bahubahu demikian juga pemilik tanah tanpa minta ganti rugi ataupun untung melainkan dengan ketulusan dan kesadaran yang sangat tinggi karena menurut mereka ini untuk kepentingan jangka panjang terutama bagi anak cucu.
“Berbagai upaya apapun dilakukan tanpa izin yang kuasa tidak akan terjadi termasuk ketulusan dan keikhlasan dari keluarga pemilik tanah dalam. mewakafkan tanah” Edison akhiri wawancara
Friya Hadi St. Palimo Jorong Kambing Tujuh mengucapkan hal senada,; terima kasih tak terhingga kepada pemilik tanah yang sudah mewakafkan tanah untuk kepentingan umum terutama anak yang pergi belajar mengaji di MDTA, sekolah TK termasuk seluruh kegiatan masyarakat Semoga menjadi ladang Amal
Jalan ini juga dapat mendorong kegiatan ekonomi, dan masyarakat bisa efektif dan efisien dalam melakukan berbagai kegiatan.
” Sebelumnya masyarakat harus putar sejauh kurang lebih 4 KM, dibangunnya jalan jarak tempuh menjadi lebih pendek ” ungkap Jorong Kambing Tujuh
Nyiak Datuk, Salah satu anggota Bamus Nagari Gadut berterima kasih kepada pemilik tanah dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung kegiatan, semoga menjadi amal.
Kegiatan Ini terlaksana atas izin Allah sebab sudah berpuluh tahun dilakukan berbagai upaya namun belum berhasil, dan tidak lupa berterima kasih ke pemilik tanah atau sejumlah kaum .
Masyarakat menyambut gembira karena sudah lama menginginkan jalan terutama untuk anaknya bersekolah, belajar mengaji maupun memperlancar usaha lainnya, sebab kalau hujan anah saya harus putar jauh.
Para ibu yang menjamu makan siang tim terlihat senang dan bahagia, diantaranya bunda kandung larut dalam suka cita dibukanya jalan yang selama ini mereka tunggu sudah puluhan tahun baru terlaksana hari ini .
Mereka terima kasih dan berikan doa kepada pemilik tanah yang secara sukarela mewakafkan tanahnya.
Salah satu tokoh lainpun menyampaikan hal yang sama dan mendoakan semoga yang mewakafkan tanah dan keluarga besarnya mendapatkan keselamatan kesehatan di dalam hidupnya .
karena mewakafkan tanah itu bukan hal yang gampang apalagi untuk kepentingan masyarakat umum terutama anak yang pergi belajar agama menuntut ilmu serta kegiatan masyarakat lainnya ucapnya dengan penuh haru dan bangg
(FK/Yaman)