MediaSuaraMabess, Gilimanuk Jembrana – Delapan anak punk asal Jawa yang tidak memiliki tujuan jelas dan tidak membawa identitas diamankan oleh personel Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk. Sesuai arahan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., seluruh anak punk tersebut langsung dipulangkan ke daerah asalnya di Jawa demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban wilayah perbatasan Bali-Jawa.
Sekira pukul 20.20 Wita, delapan anak punk tersebut diberangkatkan melalui Pelabuhan Gilimanuk dengan kapal KMP Trans Jawa 9 dari Dermaga LCM. Proses pemulangan dilakukan dengan pengawalan ketat oleh personel Polsek Gilimanuk yang dipimpin oleh Perwira Pengawas (Pawas) AKP I G.N. Arta Kumara, S.H., didampingi Perwira Pengendali (Padal) IPTU I Ketut Budiasa. Seluruh proses berlangsung aman dan kondusif.
Adapun kedelapan anak punk yang diamankan tersebut adalah: Nagao (13), asal Surabaya, Jawa Timur, Kaswa (14), asal Surabaya, Jawa Tengah, Riski (12), asal Surabaya, Jawa Timur, Nabil (14), asal Surabaya, Jawa Timur, Rehan (16), asal Surabaya, Jawa Timur, Hendri (12), asal Surabaya, Jawa Tengah, Rian (14), asal Surabaya, Jawa Timur dan Aldi (14), asal Surabaya, Jawa Timur
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, S.H., M.M., menjelaskan bahwa penindakan ini merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam menjaga keamanan wilayah serta mencegah potensi gangguan sosial. “Kami tidak akan memberi ruang bagi individu yang tidak jelas tujuannya, terlebih tanpa identitas dan bekal. Ini penting untuk keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegasnya.
Penemuan anak-anak punk ini bermula saat personel Polsek Gilimanuk melakukan patroli rutin di sekitar kawasan wisata Patung Siwa Waterbee. Saat itu, para petugas menemukan kelompok anak punk yang mencurigakan dan segera melakukan pemeriksaan di tempat. Dari hasil interogasi, diketahui bahwa mereka tidak memiliki kartu identitas dan tidak membawa perbekalan.
Langkah cepat pengamanan dan pemulangan ini merupakan bagian dari upaya preventif Polsek Gilimanuk dalam menjaga kondusivitas wilayah perbatasan dan pelabuhan, yang menjadi pintu masuk utama ke Pulau Bali.
humpolgilimanuk
(arfMSM).