MediaSuaraMabes, Jakarta Utara — Kegiatan Street Class Project Vol. 1 bertajuk “Belajar Budaya Pesisir di Pinggiran Jakarta Utara” resmi digelar di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara. Program ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Komunitas Nelayan Cilincing (KUNCI) dan North Kids dalam melaksanakan kegiatan “Pembinaan Aktivitas Pemuda” Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta tahun 2025.
Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal serta kelestarian lingkungan pesisir. Melalui pendekatan edukatif berbasis pengalaman langsung, peserta dari berbagai daerah diajak berinteraksi dengan masyarakat nelayan untuk memahami nilai-nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang hidup di kawasan pesisir.
Street Class Project menjadi sarana pembelajaran kontekstual bagi para pemuda agar lebih mengenal realitas kehidupan masyarakat pesisir secara langsung.
Program ini mencakup empat rangkaian utama, yaitu:
• Intip Budaya – mengenal tradisi budaya Nadran dan praktik budaya masyarakat pesisir.
• Telusur Pesisir – eksplorasi langsung ke lingkungan pesisir untuk memahami kondisi sosial-ekologisnya.
• Kilas Sejarah – penelusuran jejak sejarah dan dinamika kehidupan masyarakat nelayan Cilincing.
• Aksi Bersih-Bersih – kegiatan sosial lingkungan sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kebersihan dan keberlanjutan wilayah pesisir.
Ketua Pelaksana Street Class Project, Fery D. Putra, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan gerakan kepemudaan yang berkelanjutan dan kontekstual.
“Kami ingin membuat tren dengan prinsip Berpikir Global, Beraksi Lokal. Oleh karena itu, kami para pemuda Jakarta Utara merasa perlu menghadirkan program-program seperti ini — bukan yang seremonial atau berbasis momentum, tetapi kegiatan yang benar-benar kontekstual dan berkelanjutan,” ujar Fery.
Fery menambahkan bahwa Street Class Project bukanlah kegiatan tunggal.
“Beberapa hari sebelumnya kami telah melaksanakan kegiatan di bidang lingkungan dan olahraga bertajuk Eco Run Adventure. Hari ini kami bergerak di bidang budaya dan lingkungan melalui Street Class Project. Ke depan, kami juga akan menghadirkan program di bidang pendidikan, ekonomi, dan teknik. Doakan agar kami terus semangat membangun program kepemudaan yang positif dan berdampak. Kami juga mengajak seluruh pemuda Jakarta Utara untuk bergabung dan memulai aksi nyata di lingkungannya masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Bang Edi, Ketua Komunitas Nelayan Cilincing (KUNCI), menegaskan pentingnya kolaborasi antara komunitas lokal dan pemuda dalam menjaga keberlanjutan budaya pesisir.
“Cilincing itu bukan sekadar nama wilayah. Di sini ada ekosistem pesisir, budaya, bahkan bangunan dan cerita sejarah yang luar biasa — dan semua itu harus dilestarikan. Kami dari Komunitas Nelayan Cilincing berterima kasih kepada North Kids yang sudah menggerakkan pemuda untuk hadir dan belajar bersama mengenal budaya pesisir di Cilincing. Ini wujud kolaborasi yang harus kita jaga semangatnya dan tularkan ke yang lain,” ujarnya.
Salah satu peserta kegiatan, Zenal Abidin, juga menyampaikan kesan positifnya terhadap acara ini.
“Saya tahu kegiatan ini dari postingan Instagram dan status WhatsApp. Sekarang banyak acara anak muda, tapi yang ini agak berbeda — mereka punya tema yang unik dan menarik. Saya jadi penasaran saat dijelaskan tentang budaya Nadran, apalagi setelah menonton videonya. Rasanya ingin sekali melihat langsung nanti ketika acaranya digelar. Menurut saya, kegiatan seperti ini harus terus dieksplor karena unsur budayanya kuat sekali,” tutur Zenal.
Melalui Street Class Project Vol. 1, para pemuda Jakarta Utara menunjukkan komitmen nyata untuk menjadi generasi yang berdayaguna dengan prinsip berpikir global, beraksi lokal. Program ini diharapkan menjadi model gerakan kepemudaan yang inspiratif, berkelanjutan, serta mampu memperkuat identitas budaya dan kepedulian lingkungan di kawasan pesisir Jakarta Utara.
Triyanto Mokar Siknun – Jurnalis DKI-Jakarta – Media Suara Mabes
