MediaSuaraMabes, Tarumajaya — MTs Jihadul Khair akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait rencana penerimaan MBG yang sebelumnya menjadi perhatian publik dan orang tua siswa. Konfirmasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah MTs Jihadul Khair Fahri M.A pada hari Senin (24-11-2025) di lingkungan sekolah.
Kepala sekolah menegaskan bahwa pihak MTs Jihadul Khair siap menerima MBG dan menyatakan bahwa keputusan ini telah melalui musyawarah internal serta mempertimbangkan aspek administrasi, regulasi pendidikan, dan kebutuhan sekolah.
“Alhamdulillah, setelah melalui proses komunikasi dan kajian internal, MTs Jihadul Khair siap menerima MBG. Keputusan ini kami ambil berdasarkan prosedur yang berlaku serta untuk mendukung kelancaran kegiatan pendidikan,” ujar Kepala Sekolah.Fahri.M.A
Beliau juga menambahkan bahwa proses penerimaan MBG dilakukan secara bertahap dan akan disampaikan secara transparan kepada pihak terkait, termasuk orang tua siswa dan komite sekolah.
“Semua proses akan dilakukan secara bertahap dan terstruktur. Kami ingin semuanya berjalan jelas, terbuka, dan tidak menimbulkan salah paham,” lanjutnya.
Pihak sekolah berharap dengan adanya kejelasan ini, komunikasi antara pihak sekolah, MBG, dan masyarakat semakin baik demi mendukung mutu pendidikan dan kenyamanan siswa.
“Kami mengutamakan kepentingan peserta didik. Semoga keputusan ini membawa kebaikan dan menjadi langkah positif bagi keberlangsungan pembelajaran di MTs Jihadul Khair,” tutupnya.
Usai Mediasi, Kepala Sekolah MTs Jihadul Khair Fahri M.A Keluhkan Minimnya Bantuan dari pemerintah untuk Pembangunan Gedung proses mediasi antara pihak sekolah dan perwakilan terkait, Kepala Sekolah MTs Jihadul Khair Fahri M.A menyampaikan keluhan mengenai minimnya dukungan dan bantuan dari pihak pemerintah hanya dalam upaya pembangunan gedung sekolah. Pernyataan tersebut disampaikan pada (24-11-2025) setelah pertemuan resmi yang berlangsung di lingkungan sekolah.
Dalam penyampaiannya, Kepala Sekolah menegaskan bahwa kondisi bangunan sekolah saat ini sangat membutuhkan perhatian, baik dari pemerintah maupun pihak swasta yang berada di sekitar wilayah Tarumajaya.
“Kami sudah berupaya menyampaikan permohonan bantuan sejak beberapa waktu lalu. Namun sampai hari ini belum ada tindak lanjut yang signifikan dari perusahaan terkait,” ujar Kepala Sekolah.
Beliau juga menambahkan bahwa fasilitas sekolah yang terbatas berpengaruh terhadap kenyamanan proses belajar mengajar serta perkembangan kualitas pendidikan.
“Kami tidak menuntut berlebihan. Kami hanya berharap ada bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial dari pemerintah hanya melalui program CSR untuk menunjang pendidikan di wilayah ini,” lanjutnya.
Pihak sekolah berharap mediasi ini menjadi titik awal komunikasi yang lebih baik dan dapat membuka peluang kerjasama konkret dalam pembangunan sarana pendidikan.
“Kami berharap setelah pertemuan ini ada kejelasan dan langkah nyata. Karena pendidikan adalah kepentingan bersama, bukan hanya pihak sekolah,” tutup Kepala Sekolah.
Hingga berita ini diterbitkan, kegiatan belajar mengajar berlangsung normal dan situasi lingkungan sekolah dalam kondisi kondusif.
(Aan Hermawan)
